Tahun I Edisi 04

Bekerja atau larut dalam dinamika profesi yang sehari-hari seringkali membuat kita jauh dari sentuhan spirit ketuhanan. Beban kerja yang ada di kepala membuat pikiran dan perasaan hanya tertuju pada target-target di depan mata dan kesibukan praktis yang banyak menyita waktu. Tapi penulis juga mendapati realitas dimana tuntutan profesi yang ditekuni justru membuat orang tersebut selalu mengingat Sang Ilah. Ada kondisi tertentu suatu pekerjaan bisa menimbulkan spirit ketuhanan.