Author : Iskandar al-Warisyi
4 Views
Perlunya Menghidupkan Perasaan Ketuhanan
Kalau kita perhatikan dengan seksama, hampir semua kegiatan manusia semata-mata untuk memenuhi kebutuhan perasaannya. Mereka bekerja mencari makan untuk mengobati sakitnya lapar. Memilih jenis makanan untuk merasakan nikmatnya. Mendirikan rumah untuk menjaga dari rasa dingin dan tidak menderita terluntah-luntah di jalan. Menjalin kehidupan keluarga, mendengarkan lagu, menikmati alam, menjadi juara dan menjalin hubungan baik dengan lingkungan, dan lain sebagainya.
Masyarakat global adalah masyarakat yang menawarkan perasaan kebebasan moral dan ekonomi, kebebasan berpakaian, memperoleh pendidikan, bekerja dan seksual. Dalam ekonomi, semua orang diberi hak mengggali sumber-sumber ekonomi, memiliki harta kekayaan sebesar-besarnya dan mempergunakannya. Bahkan diberikan berbagai penghargaan seperti ratu kecantikan, pemilihan artis dan aktor, serta pemilihan orang terkaya tingkat dunia atau benua.
Jika agama Islam ingin bertahan di masyarakat global, seharusnya umat Islam dalam melaksanakan kegiatan agama tidak hanya didasarkan pada wawasan dan rasionalitas melainkan mampu merasakan kenikmatan spesifiknya merasakan nikmat kebesaran Allah. Dengan demikian, umat Islam bisa bersaing dengan masyarakat global dalam penjualan produk-produk kenikmatan hidup.
Author : Purwo Prilatmoko
4 Views
Kegagalan Menikmati Kenikmatan Non Material
Beberapa orang mengaku tidak bahagia meskipun hartanya melimpah. Banyak artis tampan dan cantik, tetapi sering gagal membangun kebahagiaan hubungan atau rumah tangga. Kita juga bisa saksikan di televisi, orang yang terjerumus dalam tindakan korupsi menangis sedih menerima putusan pengadilan. Badannya kurus, rambutnya rontok, wajahnya yang dulu cantik mantan model, kini memudar.
Adanya fenomena orang menganggap harta material sedemikian tingginya melebihi kehormatan, harga diri, bahkan mungkin keyakinan agamanya. Kasus-kasus mereka salah satunya disebabkan karena menganggap kenikmatan material diatas segalanya dan mereka gagal menumbuhkan dan menikmati kenikmatan non material.