Author : Hendra B.Y.
1 Views
Peluang Islam Rasional di Kalangan Generasi Milenial
Baru-baru ini, didapatkan sebuah berita yang cukup mencengangkan terkait dengan perilaku keagamaan generasi milenial (usia 16-29 tahun) di Eropa. Berita yang melansir dari hasil survey tersebut mengungkap, bahwa mayoritas dari kelompok usia itu mengaku tidak menganut agama. Bila dikalkulasi, angkanya bisa mencapai 70% ke atas di masing-masing negara.
Pada saat dikroscekkan dengan hasil kajian selainnya, ternyata kabar tersebut bukan isapan jempol belaka. Seperti rilis hasil survey resmi dari Uni Eropa yang mengungkap bahwa kurang lebih sebesar 18% populasi Uni Eropa tidak percaya pada Tuhan dan angka tersebut ditengarai akan terus meningkat setiap tahunnya. Pun demikian halnya dengan hasil survey internasional Gallup yang menyatakan bahwa saat ini diperkirakan tidak kurang dari 13 % dari seluruh populasi masyarakat dunia yang tidak percaya agama.
Lantas, bagaimanakah dengan masa depan Islam? Apa kiranya yang menjadi penyebab banyaknya generasi milenial yang meninggalkan agama? Sejauh manakah peluang Islam rasional dapat diterima oleh kalangan ìgenerasi Yî ini?
Author : Aya Shofia
1 Views
Bergerak Bersama Untuk Mengentaskan Kemiskinan di Indonesia
Persoalan kemiskinan, masih cukup menghantui negeri ini. Melansir dari data BPS pada bulan September 2017, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan, diketahui sebesar 26.580.000 jiwa atau 10,12% dari total jumlah penduduk yang ada.
Mencermati jumlah yang cukup besar tersebut, kita sebagai umat muslim tentu tidak boleh berdiam diri. Kita semua memiliki kewajiban untuk turut serta memikirkan solusi atas permasalahan pelik itu. Hal ini tak lain karena selain sudah menjadi tanggungjawab Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, juga mengingat bahwa kondisi kemiskinan dapat mendekatkan seseorang pada perilaku buruk bahkan kekafiran.
Lantas, faktor apa yang menjadi penyebab masih tingginya angka penduduk miskin di Indonesia? Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan krusial ini mengacu pada sebab-sebab yang ada?
Author : Ardi Gunawan & Sucia Khansa Fadillah
1 Views
Ujian Sebagai Sarana Evaluasi Diri
Ujian, seringkali menjadi hal yang tak diharapkan oleh setiap orang. Datang hanya membawa masalah, dan membuat hidup tak tenang karena harus mengerahkan segala daya upaya untuk mengatasinya. Paradigma semacam ini, pada akhirnya juga membawa pengaruh pada bagaimana penyikapan seseorang ketika menemui ujian.
Padahal, ujian tak selamanya berkonotasi negatif. Ada hal-hal baik yang dibawa olehnya, jika manusia mau dan mampu untuk mengubah paradigmanya tersebut. Salah satunya, yakni tatkala kita bisa memahami ujian sebagai sarana evaluasi diri.
Seperti apakah wujud memaknai ujian sebagai sarana evaluasi diri itu? Hikmah apa yang dapat diambil apabila kita memandang bahwa ujian dapat memberi kesempatan untuk melakukan evaluasi diri?