Author : Patih Senjaka
0 Views
Memfigurkan Orang Yang Salah
Dalam hidup, pasti kita memiliki seseorang yang kita idolakan. Banyak hal yang membuat kita mengidolakan seseorang. Bisa karena baik sikapnya, cemerlang cara berpikirnya, atau rupawan wajah dan penampilannya. Adanya sosok yang kita idolakan bisa membuat kita makin terpacu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, agar bisa sepintar idola kita, agar bisa seberani sosok yang kita kagumi, sesuai dengan apa yang kita kagumi tersebut.
Tapi hati-hati, sikap mengagumi tersebut tidak selamanya bernilai baik. Bahkan kesalahan dalam menfigurkan berhubungan dengan kualitas iman seseorang, serta dampak yang didapat tidak hanya di dunia, tapi juga akan ada ganjaran di akhirat kelak.
Bagaimana realitas kesalahan dalam menfigurkan? Bagaimana hubungannya dengan keimanan? Serta bagaimana dampak yang diterima?
Author : Fiki Arta Bima
0 Views
Membangun Persistensi Dakwah (meneladani al-Fatih Dalam Menaklukkan Konstantinopel)
Konstantinopel, kota simbol kedigdayaan suatu peradaban. Banyak yang menginginkannya namun ia tak mudah ditaklukkan. Sejarah mencatat, umat Islam pernah melakukan sampai 5 kali percobaan untuk menguasainya, dan baru yang kelima kalinya upaya tersebut berhasil. Misi itu dikomandani oleh Khalifah Muhammad II dari Bani Utsmaniyah atau yang dikenal dengan julukan Al-Fatih.
Al-Fatih juga menghadapi tantangan demi tantangan dalam perjuangan penaklukkan Konstantinopel seperti halnya khalifah-khalifah sebelumnya. Bahkan Al-Fatih pun dikabarkan sempat mengalami frustasi setelah 40 hari lebih masa penyerangan namun tak jua membuahkan hasil. Namun karena “Persistensi” (kegigihan), Al-Fatih pada akhirnya bisa menuai kemenangan.
Apa sajakah tantangan-tantangan yang dialami oleh Al-Fatih beserta pasukannya selama proses penaklukkan Kontantinopel? Dan bagaimanakah wujud “persistensi” yang dimiliki oleh Al-Fatih hingga mengantarkannya pada kemenangan?