Tahun ke-1 Edisi 19

“dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan dia menjadikan siang untuk bangun berusaha” (Qs. Al-Furqan [25]: 47) Malam menjadi waktu yang tepat untuk beristirahat, sebagai penyeimbang kegiatan yang banyak kita lakukan pada pagi hingga sore hari. Tidak hanya digunakan untuk menghilangkan lelah fisik setelah seharian beraktifitas, ternyata malam juga memiliki keunggulannya untuk menanggulangi kelelahan spiritual. Tahukah saat nabi mengalami “masa kesedihan”? Saat itu, kondisi psikologis nabi sedang pada keadaan rapuh karena ditinggalkan orang terdekatnya saat itu. Saat itu pula tekanan kaum quraisy terhadap nabi semakin besar. Di dalam kekalutan itulah, muncul pengalaman spiritual nabi, yaitu Isra’ Miraj. Dan peristiwa itu terjadi pada malam hari. Tidak hanya Isra’ Miraj, turunnya Al Quran juga terjadi pada malam hari. Ternyata malam memiliki keistimewaan tersendiri, sehingga banyak kejadian spiritual terjadi pada malam hari. Bagaimana kisah selengkapnya mengenai kejadian-kejadian spiritual tersebut?

Kematian, adalah keniscayaan bagi semua yang berjiwa. Ia akan tiba, menjemput siapapun yang hidup, entah siap atau tidak siap, entah mau atau tidak mau. Ia bisa datang kapan saja, dan pada waktu yang tak bisa diduga. Namun tahukah kita, kematian tidaklah selalu semenakutkan itu. Buktinya, ada orang – orang yang justru karena kesadaran akan kematian, menjadikannya mampu menciptakan karya dan bermacam peradaban besar, kemudian ada pula orang yang terus menerus berbuat baik dalam sisa hidupnya, bahkan ada yang memanfaatkan sisa usianya untuk melakukan inovasi - inovasi. Orang – orang ini seakan justru menjadikan kematian sebagai motivasi dalam hidupnya, motivasi yang mendorongnya untuk terus berkarya. Bagaimana bisa kematian menjadi sebuah motivasi? Dan bagaimana caranya kematian bisa menjadi motivasi dalam berkarya?