Author : Wahanani Mawasti
1 Views
Belajar Loyalitas Berorganisasi pada Sahabat Abu Ubaidah Amir bin Al-Jarrah
Ada seorang sahabat yang dikenal memiliki kecintaan yang tinggi terhadap Islam. Dia adalah orang yang memiliki pengahayatan ketuhanan yang kuat, ditunjukkan dengan sikapnya yang langsung menerima Islam ketika dijelaskan oleh Abu Bakar, meskipun dia adalah keturunan kabilah besar Quraisy. Dia adalah seorang pejuang Islam yang rela mengorbankan apapun untuk Islam, bahkan ketika harus memerangi ayahnya sendiri ketika perang Badar. Dia juga taat kepada pemimpinnya, saat pemimpin berkata bahwa posisinya sebagai panglima perang harus digantikan oleh Khalid, dia malah mendoakan Khalid dan tidak ada sedikitpun rasa kecewa.
Adalah Abu Ubaidah Amir bin Al-Jarrah yang memiliki sikap tersebut. Sikap loyalitas berorganisasi inilah yang membuat Islam pada masa awal bisa berkembang. Sebuah sikap yang jarang sekali dimiliki, terutama dalam era kebebasan yang merajalela.
Tidak hanya sikap taat kepada pemimpin, juga rela berkorbannya, ternyata masih banyak sikap Abu Ubaidah yang bisa menjadi teladan.
Author : Prambudi Eka D.
1 Views
Misteri Pertolongan Allah
Dalam menghadapi dinamika persoalan hidup, tak jarang kita berharap akan datangnya pertolongan dari Allah. Apalagi jika persoalan tersebut adalah persoalan yang pelik dan telah sekian lama kita berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghadapi sendiri persoalan tersebut. Namun, dalam masa penantian itu, terkadang kita berputus asa ketika pertolongan tak jua kunjung datang. Padahal kita merasa bahwa ikhtiar yang kita lakukan sudah paling optimal.
Apa yang salah? Apa yang masih kurang? Bukankah pertolongan akan datang setelah kita melakukan usaha secara optimal kemudian tawakkal pada-Nya?
Ya, memang benar demikian, namun, pernahkah kita mempertanyakan seperti apa sebenarnya yang dikatakan sebagai usaha yang optimal itu? Seperti apa makna sesungguhnya dari ikhtiar itu? Benarkah kita selama ini telah berikhitar untuk mengatasi masalah pelik yang sedang kita alami?