Tahun ke-1 Edisi 14

Cara-cara kecerdasan spiritual pernah diajarkan Allah dan rasulnya. Salah satunya dengan bersyukur. Cara yang sederhana seperti itu mudahnya saja, banyak ditinggalkan, malah mencari teknik-teknik spiritual yang bukan bersumber dari ajaran islam, seperti yoga, meditasi, dsb. Dalam surat 14 ayat 7, Allah dengan jelas mengatakan bahwa dengan bersyukur, Allah akan akan menambah nikmat kepada umat tersebut. Begitu dahsyatnya kekuatan bersyukur, sampai Allah berani menjanjikan memberikan nikmat berlipat ganda, dan manusia masi saja mengingkarinya? Begitu rendahkah kita sampai Allah memberikan kemudahan dan nikmat berlipat, tapi kita masih tidak mau melaksanakannya? Jangan-jangan sikap seperti itu disebabkan kita tidak memahami makna bersyukur seperti apa?

Pada suatu hari datanglah sekelompok orang dari Arab Badui yang sangat miskin kepada Rasulullah. Kemiskinan mereka terlihat dari pakaian yang mereka gunakan, yakni pakaian yang terbuat dari kulit kambing yang kasar. Lantas Rasulullah meminta para sahabat yang hadir untuk bersedekah. Namun para sahabat terkesan lambat dalam merespon anjuran Rasulullah ini, sehingga tampak ekspresi kekecewaan dari wajah Rasulullah. Selang kemudian terdapat seorang sahabat dari Anshar yang bersedekah sesuatu yang dibungkus dengan daun, dan kemudian tindakan tersebut diikuti oleh para sahabat yang lain. Menyaksikan ini wajah Rasulullah berubah menjadi berseri-seri. Dan pada akhir kisah tersebut, diceritakan bahwa Nabi kemudian mengeluarkan sabda yang dikenal dengan hadits “Sunnah Hasanah” yakni anjuran untuk memberikan teladan yang baik. Di dalam hati, kita mungkin bertanya – tanya, mengapa Nabi tampak begitu kecewa ketika melihat para sahabat tidak ada yang mau untuk memulai lebih dulu memberi teladan yang baik, yakni memberi sedekah kepada orang-orang dari Arab Badui tersebut, bahkan hingga membuat beliau mengeluarkan sebuah hadits? Seberapa pentingnya menerapkan hadits “Sunnah Hasanah”? Dan spirit apa yang terkandung di dalam hadits “Sunnah Hasanah” tersebut sehubungan dengan misi dakwah?