Author : Prambudi Eka D.
0 Views
Maraknya Korupsi, Potensi Sebab & Upaya Membentengi Diri (pendekatan Sosial dan Spiritual)
Korupsi makin hari makin marak. Dari pejabat desa, hingga wakil rakyat tingkat negara. Seperti teknologi, korupsi terus berkembang. Makin hari makin canggih, dan macamnya terus bertambah. Berbagai celah pun terus dimanfaatkan untuk bisa mengeruk keuntungan, di sisi lain, korban korupsi makin menderita, mau makan tidak punya uang, kalau sakit, berobat pun harganya mahal. Celakanya, kejadian-kejadian tersebut tiap hari ada di sekitar kita, dan kita pun seakan acuh, seakan masyarakat sedang baik - baik saja.
Dari sana terlihat bahwa korupsi sangat dekat dengan kita, bahkan dalam artikelnya, penulis mengatakan, ""korupsi bukan jajanan mahal, bahkan kita dapat mengkonsumsinya dengan mudah"", ngeri membayangkan, jangan-jangan, korupsi secara tidak sadar sudah menjangkit diri kita? jangan-jangan kita sudah terpapar sebab-sebab korupsi, dan tinggal menunggu waktu saja kita menjadi salah satu agen-agen koruptor?
kira-kira apa potensi sebab korupsi? serta bagaimana cara membentengi diri kita agar tidak terjangkit virus tersebut?
Author : Ainoer Rotjhim
0 Views
Apresiasi Allah dan Bentuk Mentalitas bagi Pengemban Misi Nubuwat (sebuah Pembelajaran dari Surat al-Insyiraah)
Pada masa dakwah awal, Nabi Muhammad menghadapi kesukaran demi kesukaran. Saat itu meskipun ada beberapa orang yang tertarik dengan konsep yang dibawakan olehnya, mayoritas dari mereka adalah orang – orang yang kurang memiliki sumberdaya. Di lain sisi, mereka yang menentang seruan Nabi adalah orang – orang yang berasal dari golongan atas, para petinggi banu ataupun saudagar kaya raya. Kejahiliyaan pun seakan menjadi tuan di tanah Arab tersebut.
Tentangan mulai dari hinaan, dilempari batu, hingga usaha pembunuhan semuanya dialami oleh Nabi. Situasi yang dialami oleh Nabi tersebut bahkan ada yang menggambarkan laksana “pikulan yang amat berat yang dapat mematahkan tulang”.
Di tengah situasi demikian, Allah memberikan penguatan psikologis yang begitu dahsyat, yakni dengan memberikan sebuah apresiasi & pembentukan mentalitas kepada Nabi. Lantas apresiasi & pembentukan mentalitas yang seperti apakah kiranya yang diberikan oleh Allah kepada Nabi hingga akhinya setiap kesulitan yang membentang di depan Nabi menjadi terasa mudah untuk dihadapi ?