Tahun ke 5 Edisi 41

Perubahan sosial melalui jalan kultural, juga pernah diperjuangkan oleh bangsa Eropa pada beberapa abad silam. Ya Renaissance, bukanlah sekedar perubahan sosial yang terjadi secara alami, melainkan dilakukan secara sadar dan rasional. Ia diperjuangkan oleh para individu yang sadar akan pentingnya sebuah revolusi pada masyarakatnya yang mengalami banyak kemunduran. Banyak hal yang melatarbelakangi lahirnya gerakan perubahan sosial ini. Dengan mengamati proses sejarahnya, kita akan dapat menemukan persoalan-persoalan tersebut. Lantas, persoalan apa sajakah yang melatarbelakangi lahirnya Renaissance di Eropa?

Ia cantik, terkenal, memiliki karir yang cemerlang, dan juga cerdas dalam bidang akademis. Setiap orang yang melihatnya, pasti akan banyak yang bertanya-tanya, bagaimana bisa ada seorang anak yang mampu meraih kesuksesan dalam banyak bidang. Ketika mencermati perjalanan hidupnya, diketahui ada banyak hal yang membentuk dirinya hingga menjadi seperti sekarang ini. Salah satunya, adalah pola asuh sang orangtua yang cukup unik dan berbeda dari kebanyakan pola asuh pada umumnya. Siapakah sosok artis yang dimaksud tersebut? Seperti apakah pola asuh yang diterapkan oleh sang orangtua kepada artis itu?

Pada beberapa waktu yang lalu, sempat terdengar berita viral mengenai pohon yang bisa menangis. Fenomena itu tepatnya terjadi di dusun Krajan, desa Mojosari, kecamatan Puger, Jember. Begitu viralnya, sampai-sampai yang ingin menyaksikannya, bukan hanya dari masyarakat sekitar, namun juga mereka yang berasal dari kota lain. Mengetahui ada sebuah fenomena langka, masyarakat pun kemudian banyak memunculkan spekulasi mengenai kejadian “pohon menangis” tersebut. Ada yang menduga hal itu sebagai ulah jin jahil, ada yang menduga itu adalah pohon yang sedang bershalawat, bahkan ada yang menduga hal ini adalah pertanda kiamat. Karena banyaknya respon terhadap fenomena ini, kepolisian setempat pun akhirnya memutuskan untuk menebang saja pohon itu agar keresahan di lingkungan sekitar tempat tersebut mereda. Lantas, apa sebenarnya fenomena pohon menangis ini? Benarkah ia sesuai dengan dugaan masyarakat sekitar? Bagaimana pula kita sebagai umat Islam menyikapi hal ini?