Author : Suhartono
7 Views
Kembalinya Kejayaan Islam (Sebuah Sudut Pandang)
Jika menengok sejarah masa lalu, kita tentu akan optimis jika kelak Islam bisa bangkit kembali dan menjadi peradaban yang besar. Ditambah lagi dengan mengingat bunyi sebuah ayat dalam al-Quran, yakni pada Qs. an-Nuur [24]: 55, kita semakin yakin, bahwa agama ini akan dapat berdiri kembali meraih kejayaannya sebagaimana yang diraih di masa silam.
Namun apa yang terjadi pada hari ini, semuanya ibarat ‘Jauh Panggang dari Api’. Apa yang pernah terealisasi dalam sejarah dan juga yang disebutkan dalam al-Quran, sangat berbeda dengan kenyataan yang ada. Islam saat ini, justru banyak tertinggal dalam segala bidang. Sektor ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi, hampir semuanya kita tertinggal dari yang lain. Padahal bila dibandingkan dengan peradaban yang dulu pernah mengalami nasib serupa, umat Islam bisa dikatakan seolah sulit bangkit dari ‘tidur panjangnya’.
Lantas, mampukah Islam bangkit kembali menjadi pusat peradaban dunia sebagaimana janji Allah dalam ayat di atas? Bagaimanakah cara agar Islam dapat berdiri kembali menjadi pusat peradaban dunia?
Author : Hendra BY
7 Views
Mengkondisikan Diri Berada di Lingkungan yang Kondusif
Sebagaimana ungkapan dalam sebuah hadist yang berbunyi, ‘Jika kita berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita pun akan turut harum, dan sebaliknya jika berkawan dengan pandai besi kita pun ikut terkena bau asapnya,’ maka seperti itu pulalah pengaruh sebuah lingkungan pada diri kita. Jika lingkungan itu positif maka kita pun akan menjadi baik, dan begitu pula sebaliknya.
Sayangnya, pada era dimana teknologi berkembang cukup pesat seperti sekarang ini, lingkungan sekitar kita telah turut terwarnai dengan pengaruh negatif yang dibawa oleh perkembangan tersebut. Contoh misal, tak sedikit kita temukan fenomena remaja yang sudah mulai banyak terjangkiti oleh penyakit kenakalan remaja, dimana salah satu faktor penyebabnya adalah lingkungan. Maka dari itu, amat penting kiranya bagi kita untuk pandai-pandai dalam memilih lingkungan yang baik, agar kita tak mudah terbawa arus oleh pengaruh-pengaruh buruk dari sekitar kita.
Lantas, kriteria lingkungan seperti apakah yang dikatakan positif itu? Bagaimana pula solusi yang dapat kita ambil ketika berada di lingkungan yang kurang baik?
Author : Laily Nur Aini
7 Views
Pentingnya Menjaga Amanah dari Allah (Hikmah Kisah Nabi Shaleh dan Kaum Tsamud)
Menjaga sebuah amanah, memang tidak selalu mudah. Tak jarang kita harus rela mengorbankan segala hal, termasuk yang mungkin sangat berharga, yakni jiwa maupun raga. Namun apalah arti pengorbanan jika amanah yang diembankan memang memiliki tujuan yang sangat tinggi nilainya. Utamanya, ketika amanah tersebut adalah berasal dari Sang Pemilik Hidup. Dia, yang sudah memberikan banyak hal yang mungkin tak bisa kita balas seluruh pemberiannya.
Salah satu kisah dalam sejarah yang dapat kita petik hikmahnya berkaitan dengan pentingnya menjaga amanah, dapat kita cermati dari kisah Nabi Shaleh dan kaum Tsamud. Kaum Tsamud sendiri, diketahui sebagai suatu kaum yang mendiami sebuah daerah peninggalan kaum sebelumnya, yang dahulu musnah karena mendapat azab dari Allah.
Seperti apakah wujud amanah yang diembankan oleh Allah kepada kaum tersebut? Hikmah apakah yang dapat kita ambil dari kisah sejarah itu berkenaan dengan pentingnya menjaga amanah dari Allah?