Author : Deni Bekti
0 Views
Keselarasan Filsafat dan Ajaran Islam (Belajar dari al-Kindi Filsuf Muslim Pertama)
Filsafat, bagi sebagian besar umat Islam masihlah dianggap sebagai sesuatu yang buruk dan amat patut untuk dihindari. Filsafat kerap diposisikan sebagai ilmu yang berbahaya karena dipandang bisa merusak akidah seorang muslim. Di samping itu, filsafat juga dinilai terlalu mengagungkan akal, padahal hal ini bertentangan dengan agama yang dibangun atas dasar wahyu Tuhan.
Ironi ini sejatinya tidak perlu terjadi jika umat Islam mau secara mendalam mempelajari tentang sejarah peradaban agama ini. Dari sejarah kita dapat mengetahui, bahwa filsafatlah yang justru mampu mengantarkan peradaban Islam pada puncak kejayaannya. Masuknya ilmu filsafat ke dalam dunia Islam itu sendiri, tak terlepas dari seorang filsuf Muslim. Ya, beliau yang bernama al-Kindi, filsuf pertama yang memadukan antara filsafat dan ajaran Islam, serta mampu meyakinkan umat pada masanya mengenai hubungan antar keduanya yang saling mendukung dan bukannya saling bertentangan.
Lantas, seperti apakah gambaran keselarasan antara filsafat dan ajaran Islam menurut al-Kindi?
Author : Redaksi
0 Views
HABIBI & FAWAZ (Pelita Untuk Anak-anak Rimba)
Di tengah deru kemajuan zaman, dan di saat setiap individu berlari mengejar perubahan, terdapat sebuah kehidupan nun jauh di sana yang begitu gagap menghadapi itu semua. Mereka begitu kesulitan menghadapi segala perubahan yang masuk ke lingkungannya, bahkan seolah menjadi terasing di tanahnya sendiri.
Beruntungnya kemudian datang seorang relawan pendidikan yang membantu mengajarkan banyak hal kepada suku ini. Meski tak sedikit persoalan dan kesulitan yang dialami, namun para relawan itu tak pernah undur diri dan menuntaskan misi mulianya tersebut. Buah kesabaran mereka pun pada akhirnya berangsur-angsur menunjukkan hasil yang positif. Perjuangan mereka, bahkan mendorong terbetiknya sebuah mimpi yang barangkali tak pernah terbayangkan oleh warga suku sebelumnya.
Siapakah relawan pendidikan yang sudah turut ikhlas mencerdaskan anak-anak di pelosok rimba tersebut? Persoalan apa sajakah yang mereka jumpai pada siswa didik dan masyarakat sekitar?
Author : Khairun Ni’mah & Puspa Indah Aprilia
0 Views
Menyadari Urgensitas Produk Islam Rasional dari Fenomena KKN di Desa Penari
Di abad serba maju dan canggih, berpikir takhayul atau berpikir yang tidak ilmiah, masih banyak dianut oleh sebagian besar warga di negara berkembang seperti Indonesia ini. Kepercayaan terhadap hal-hal yang mistis atau segala sesuatu yang tidak ilmiah, masih menjadi sajian yang banyak diminati oleh berbagai kalangan. Satu contoh di antaranya, seperti viralnya kisah fiktif berjudul, “KKN Desa Penari.”
Berpikir takhayul ini sejatinya tidak bisa dianggap sebagai persoalan yang remeh. Sebab sebagaimana jenis berpikir yang lain, berpikir takhayul juga memuat sejumlah dampak yang cukup serius, jika dibiarkan ataupun dilestarikan. Berangkat dari problematika ini, semakin menyadarkan bagi kita akan pentingnya sebuah produk yang mampu menjadi solusi atas persoalan ini. Produk Islam Rasional, bisa jadi sudah memasuki waktu yang tepat untuk disebarkan dan diterapkan di tengah-tengah kehidupan umat ini.
Seperti apakah dampak berpikir takhayul jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Sejauh mana pula urgensitas kebutuhan masyarakat terhadap produk Islam Rasional?