Author : Titah Aksara Langit
9 Views
Keluarga Sebagai Akselerator Kontribusi dan Karya
Keluarga, sekalipun merupakan unit terkecil dari masyarakat, peranannya bagi misi PMT tetap tidak bisa dipandang sepele. Bukan hanya mampu memberikan sumbangsih yang besar, keluarga juga menyimpan banyak potensi. Salah satunya, yakni sebagai akselerator kontribusi dan karya. Hal itu sebagaimana yang dapat kita lihat, dari bagaimana tauladan pola keluarga yang dicontohkan oleh Rasulullah dan keluarga Imran dalam surah Ali Imran.
Namun sayangnya, potensi itu justru seringkali tertutup dengan berbagai hal, karena adanya dinamika dalam keluarga. Persoalan keluargaisme, finansial, ataupun perbedaan motif dalam berorganisasi, adalah beberapa contoh persoalan yang menyebabkan sebuah keluarga terlena dan kemudian pergi meninggalkan jalan perjuangan. Jika sudah terjadi seperti ini, sungguh sangat disayangkan. Sebab hal ini tak hanya merugikan bagi masyarakat, namun juga bagi keluarga itu sendiri.
Lantas, potensi apa sajakah yang sejatinya tersimpan dalam sebuah keluarga? Pembelajaran apa pula yang dapat kita ambil dari contoh pola keluarga Rasulullah dan juga keluarga Imran?
Author : Khairun Ni’mah
9 Views
Optimalisasi Akal dan Ilmu dalam Pemecahan Masalah-masalah Besar (Belajar dari Fenomena Banjir di Jakarta)
Seringkali dalam menghadapi masalah-masalah besar, orang tergagap-gagap untuk mencari solusi. Yang terbayang di pikiran seolah hanya ketakutan-ketakutan, yang kemudian justru berhenti pada sebuah kepasrahan. Ya, berpasrah diri, menganggap bahwa persoalan pelik itu tak mungkin akan terselesaikan.
Padahal, manusia seringkali terlupa bahwa sejatinya ia telah dikaruniai 2 perangkat besar yang bisa membantunya dalam memecahkan problema apapun. Mereka adalah AKAL dan juga ILMU PENGETAHUAN. Bisa kita lihat bukan, persoalan mengerak seperti banjir di Jakarta sekalipun, sebenarnya mampu dipecahkan. Hal itu bisa terjadi, jika para warganya mampu mengoptimalkan akal yang ia punya dan ilmu yang ada di sekitarnya.
Lantas, hikmah apakah yang bisa kita ambil dari pemanfaatan sebuah teknologi dalam mengatasi banjir di Jakarta? Sejauh manakah memang, pengaruh optimalisasi akal dan ilmu pengetahuan dalam memecahkan masalah-masalah besar?
Author : Izzatul Muslimah
9 Views
Membentengi Masuknya Nilai Kontra Produktif dalam Organisasi
Masuknya budaya kontra produktif dalam organisasi, terkadang tidak mudah disadari. Terlebih dengan semakin majunya kecanggihan teknologi, masuknya suatu budaya asing itu, bisa semakin cepat, semakin massiv, dan tidak terkontrol. Bisa kita lihat contohnya pada budaya yang mewabah pada remaja kita dewasa ini, seperti demam k-pop, game online, dsb.
Fakta tentang hal ini, sudah seyogyanya menjadi alarm bagi kita para penegak misi pembangunan masyarakat. Sebab ketidaksiapan dalam menghadapi gempuran budaya kontra produktif ini, dapat menjadi ancaman serius bagi eksistensi budaya organisasi yang seharusnya menjadi identitas para anggotanya.
Seperti apakah proses masuknya budaya kontra produktif dalam sebuah organisasi? Bagaimana pula cara membentengi budaya organisasi dari masuknya budaya asing tersebut?