Tahun ke 5 Edisi 19

Waktu, adalah salah satu nikmat yang mungkin tak terlihat, namun memiliki nilai yang cukup besar bagi hidup kita. Jika kita mampu mendayagunakannya dengan baik, maka ia akan membantu mempermudah kita dalam meraih cita-cita/impian. Sebagaimana yang dapat kita lihat dari negara-negara maju, dimana mereka mampu meraih kesuksesan karena memiliki disiplin yang tinggi dalam mempergunakan waktu. Dalam Islam sendiri, Allah sejatinya juga mengajarkan pada hambanya untuk memiliki kultur menghargai waktu. Ajaran tersebut tertuang dalam sebuah surat yang seringkali kita lafalkan, namun belum benar-benar kita telaah pesan yang ingin disampaikan di dalamnya. Surat tersebut adalah Qs. al-Ashr [103] yang berisikan 3 ayat. Dalam surah itu, terdapat sebuah makna besar terkait dengan waktu, termasuk dalam hal ini, mengenai bagaimana seharusnya dan untuk apa sejatinya waktu yang ada kita pergunakan. Lantas, hikmah seperti apakah yang sejatinya terkandung dalam surat al-Ashr dalam kaitannya dengan persoalan waktu?

Sebuah ide besar tak akan memiliki arti ketika ia tidak teraktuskan. Bisa kita bayangkan bukan, bagaimana jadinya jika dulu ide membuat bola lampu dari Thomas Alfa Edison tidak pernah terealisasikan, akan jadi apa bumi ini tanpa adanya teknologi penerangan. Namun yang seringkali menjadi persoalan adalah, ide-ide pemecahan masalah sejatinya sudah banyak bermunculan di kepala kita, namun tak jua terealisasi hingga detik ini. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab, namun hal ini jarang disadari dan mendapat solusi. Oleh sebab itulah, penting dari sekarang bagi kita untuk berjuang mewujudkan setiap ide-ide berharga. Terlebih, jika ide tersebut memiliki impact yang demikian besar bagi pembangunan masyarakat. Lantas, faktor apakah yang biasanya menjadi penyebab sebuah ide tidak bisa teraktuskan? Bagaimana pula cara agar setiap ide yang kita miliki bisa terealisasi?

Proses seorang kaum hawa dalam memutuskan berhijab, memang dapat dikatakan penuh dinamika. Ada yang butuh waktu berbulan-bulan, ada bahkan yang ragu hingga bertahun-tahun lamanya untuk meyakinkan diri. Ganjalan-ganjalan yang menghambat diri itupun sangat beragam wujudnya, mulai dari yang berkaitan dengan pekerjaan, pertemanan, kebiasaan, atau bahkan ketakutan akan stereotype-stereotype tertentu. Adalah seorang public figur berikut ini salah satunya. Selama lebih kurang 5 tahun lamanya, ia hidup dalam kegelisahan karena tak menemukan jawaban atas keraguannya dalam berhijab. Beruntung kemudian beberapa keajaiban perlahan-lahan berhasil mengetuk hati kecilnya. Ia pun kemudian memutuskan untuk berhijrah, dan setelahnya, ia justru menemukan sebuah fakta bahwa segala ketakutannya selama ini tak pernah terbukti terjadi. Siapakah public figur yang dimaksud? Keajaiban-keajaiban seperti apakah yang berhasil mengetuk nuraninya hingga ia memutuskan untuk berhijab?