Author : Deni Rahmat
1 Views
Manajemen Fokus dalam Menunjang Produktifitas
Kefokusan adalah salah satu kunci sukses yang pada umumnya dimiliki oleh mereka-mereka yang berhasil meraih impiannya. Dengan kefokusan itu, mereka dapat menjalankan pekerjaan dengan cepat, dan dibarengi dengan hasil yang optimal. Hal ini sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh seorang profesor dari Florida, dimana ia mengatakan bahwa salah satu kunci sukses para profesional adalah dengam membiasakan diri mereka untuk fokus bekerja selama 90 menit yang kemudian diikuti waktu istirahat.
Namun melatih kefokusan dalam bekerja bukanlah hal yang mudah. Seringkali kita terbuai dengan godaan-godaan yang dapat membuyarkan konsentrasi. Dan di saat konsentrasi itu terpecah, kita pun akan sangat dimungkinkan mengalami kesulitan dalam meraih target yang sudah dicanangkan.
Lantas, bagaimanakah cara tepat dalam memanajemen konsentrasi?
Author : Ayra Hilda
1 Views
Restart Peradaban
Sebagaimana kita ketahui, para Nabi diutus oleh Allah untuk memperbaiki masyarakat dimana mereka berada. Siklus kerusakan dan perbaikan masyarakat dalam fakta sejarahnya terjadi secara berulang-ulang. Setidaknya tercatat terdapat 25 nabi yang datang silih berganti mengemban misi besar tersebut, mulai dari Nabi Adam, hingga nabi terakhir yakni Nabi Muhammad SAW.
Yang menarik untuk dicermati dari fakta ini adalah mengenai rentang waktu yang begitu lama untuk diutusnya kembali nabi baru sepeninggal nabi yang lama. Seperti misalnya jarak antara Nabi Isa dengan Nabi Muhammad, yang memiliki selisih hingga 7 abad lamanya. Di samping hal tersebut, fakta lain yang menarik untuk dikaji adalah mengenai upaya di masa kini dalam menjaga masyarakat dari kerusakan. Sebab seperti yang kita tahu, tiada nabi lagi sepeninggal Rasulullah yang diutus untuk membangun masyarakat.
Mengapa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengutus kembali nabi baru yang memiliki tugas memperbaiki masyarakat? Jika kondisi masyarakat saat ini dapat mengalami kerusakan kembali dan sudah tiada lagi Nabi yang diutus ke bumi, bagaimanakah upaya manusia dalam menjaga masyarakat dari kerusakan?
Author : Yudi Asmara
1 Views
Islam Rasional Kebangsaan (Mampu Meredam Radikalisme)
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang relijius, santun, dan penuh toleransi dalam memandang sebuah perbedaan. Relijius dan sikap santun dapat kita lihat dari bagaimana kehidupan sehari-hari umat beragamanya, sedangkan semangat toleransi dapat kita temukan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan adanya karakter tersebut, tentu kita membayangkan betapa selalu sejuknya hidup meski dalam sebuah perbedaan.
Tapi sungguh disayangkan, harapan tersebut harus ternodai dengan masih banyaknya gerakan radikalisme yang tak bertanggung jawab. Aksi teror yang merenggut nyawa orang-orang tak bersalah ini, bahkan mulai menjangkiti berbagai kalangan, mulai dari orang biasa hingga akademisi, mulai orang dewasa hingga anak-anak. Mengetahui hal ini, tentu kita semua tidak bisa hanya berdiam diri. Penting bagi kita untuk bersama-sama mencari solusi tepat, guna mengatasi penyebaran gerakan tersebut.
Lantas, apakah kiranya yang menjadi penyebab bangsa Indonesia yang dikenal santun dan toleran rentan terpapar paham radikalisme?