Tahun ke 5 Edisi 14

Setiap peringatan Hari Raya Idul Qurban diselenggarakan, pandangan mata semua umat Islam pasti tertuju kepada dua sosok hamba dengan tingkat ketakwaan yang tinggi ini. Ya, mereka adalah Nabi Ibrahim as. dan putra tercintanya, Nabi Ismail. Hal tersebut wajar adanya, karena memang mengingat betapa besarnya pengorbanan yang sanggup mereka lakukan demi penciptanya. Akan tetapi dalam peristiwa besar tersebut sejatinya masih menyisakan satu sosok lain yang juga tak kalah hebatnya. Dia yang hanya seorang manusia biasa, namun sanggup mengorbankan satu-satunya hal berharga yang dimilikinya demi menunjukkan kepatuhan pada illahnya. Dia, seorang ibu bernama Siti Hajar. Ya, pengorbanan yang dilakukan oleh Siti Hajar sangat patut pula untuk kita hayati dan renungi bersama. Sebab dari kisahnya, akan kita dapatkan sebuah hikmah lain dari peristiwa besar Hari Raya Idul Adha. Lantas, pelajaran seperti apakah yang dapat kita ambil dari Hari Raya Idul Qurban dalam perspektif Siti Hajar?

Ingatkah kita pada usia 3,5 tahun, kita sudah bisa apa pada saat itu? Pernahkah membayangkan di usia 9 tahun, kita sudah mampu mendapatkan penghargaan di sebuah ajang bergengsi? Jika pertanyaan itu dilayangkan pada kita, mungkin kebanyakan dari kita akan menjawab bahwa di usia 3,5 tahun itu kita masih menjadi balita yang hanya bisa makan, minum susu, dan bermain permainan balita pada umumnya. Sedangkan pada usia 9 tahun, kita barangkali belum pernah terpikirkan untuk mendapatkan sebuah penghargaan bergengsi. Namun lain cerita dengan yang diraih oleh seorang gadis berbakat berikut ini. Di usianya yang masih kanak-kanak, ia sudah mulai menunjukkan bakatnya dalam memainkan sebuah alat musik. Dan yang lebih mencengangkan lagi, di usianya yang ke-9 tahun, dia berhasil menyabet 2 penghargaan sekaligus dalam sebuah ajang bergengsi bernama, AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards. Siapakah gadis kecil berbakat tersebut? Seperti apakah perjuangan gadis cilik tersebut dalam mengasah bakatnya hingga mampu meraih prestasi yang gemilang?

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah hari bersejarah yang selalu diperingati setiap tahunnya. Upaya untuk menyemarakkannya pun, sangat beragam wujudnya. Ada yang memperingatinya dengan mengadakan upacara bendera, pemasangan bendera di rumah/kantor-kantor, pengadaan lomba-lomba, jalan sehat, dsb. Apapun bentuk acara untuk memperingatinya, sejatinya tidaklah menjadi persoalan. Sebab hal yang justru perlu untuk dingat adalah, jangan sampai hal tersebut hanya sekedar menjadi rutinitas dan melupakan makna penting dari peristiwa bersejarah tersebut. Menghayati makna sejarah proklamasi kemerdekaan ini sendiri sangatlah penting. Sebab di samping dapat menambah kesadaran dan kecintaan kita kepada bangsa, hal tersebut juga dapat mendorong kita untuk ikut aktif dalam berjuang menciptakan masyarakat yang seimbang di Indonesia. Lantas, apa sajakah makna penting yang dapat kita ambil dari sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?